KOMPAS.TV - Pemerintah berencana mengubah sistem pendidikan dengan memberlakukan kembali penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa di tingkat SMA.
Perubahan sistem diharapkan membuat siswa dapat lebih siap saat seleksi ke perguruan tinggi.
Kita akan membahas lebih dalam terkait rencana menerapkan kembali sistem jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di tingkat SMA, bersama sejumlah narasumber.
Ada Wakil Ketua Komisi X, Lalu Hadrian Irfani. Hadir pula para orang tua siswa kelas X, Ibu Enji dan Mas Sogi Indra Dhuaja, yang juga dikenal sebagai presenter dan komedian.
Baca Juga Mendikdasmen Ganti PPDB Jadi SPMB Antardaerah, Orang Tua Siswa Wajib Tahu 4 Jalur ini di https://www.kompas.tv/nasional/570843/mendikdasmen-ganti-ppdb-jadi-spmb-antardaerah-orang-tua-siswa-wajib-tahu-4-jalur-ini
#jurusansma #mendikdasmen #dpr
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/588016/full-mendikdasmen-akan-hidupkan-lagi-jurusan-ipa-ips-bahasa-di-sma-begini-respons-orang-tua
Perubahan sistem diharapkan membuat siswa dapat lebih siap saat seleksi ke perguruan tinggi.
Kita akan membahas lebih dalam terkait rencana menerapkan kembali sistem jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di tingkat SMA, bersama sejumlah narasumber.
Ada Wakil Ketua Komisi X, Lalu Hadrian Irfani. Hadir pula para orang tua siswa kelas X, Ibu Enji dan Mas Sogi Indra Dhuaja, yang juga dikenal sebagai presenter dan komedian.
Baca Juga Mendikdasmen Ganti PPDB Jadi SPMB Antardaerah, Orang Tua Siswa Wajib Tahu 4 Jalur ini di https://www.kompas.tv/nasional/570843/mendikdasmen-ganti-ppdb-jadi-spmb-antardaerah-orang-tua-siswa-wajib-tahu-4-jalur-ini
#jurusansma #mendikdasmen #dpr
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/588016/full-mendikdasmen-akan-hidupkan-lagi-jurusan-ipa-ips-bahasa-di-sma-begini-respons-orang-tua
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Rizka, kau gak sekarang nih pemerintah lagi berencana untuk menghidupkan kembali IPA, IPS, sama bahasa di SMA, jurusan tuh, penjurusan.
00:08Oh, balik lagi kayak zaman kita dulu dong ya?
00:10Betul.
00:11Zaman kita.
00:12Nah, bicara soal ini, kita lihat ya pendapat netizen, tadi kan kita udah nanya juga ya ke netizen, apa sih setuju atau enggak gitu?
00:20Iya, kalau jawaban netizen apa kira-kira? Banyak yang setuju atau yang enggak setuju?
00:24Kita lihat, kita lihat apa kata warga net soal wacana ini, ini dia jeng jeng jeng jeng jeng jeng jeng jeng.
00:32Kalau dikembalikan yang setuju, loh banyak banget yang setuju ya?
00:34Banyak banget kok yang setuju ya?
00:3692 persen.
00:38Setuju kalau penjurusan IPA, IPS, bahasa di SMA dikembalikan.
00:42Nah, kita lihat lagi.
00:44Ya.
00:45Bicara soal ini, kita juga nanti akan membahas lebih dalam.
00:49Karena artinya kan harus ada yang bersiap-siap ya.
00:52Gak cuma muridnya doang, orang tuanya juga.
00:57Jadi berarti murid-murid yang di kelas 10 ya, kelas 10 satu SMA, yang siap-siap nanti di kelas 2 udah harus ada penjurusan.
01:03Betul, kenapa ini jadi tantangan? Kan sebelumnya kurikulum merdeka, nah ini balik lagi.
01:07Seperti apa sistemnya termasuk sekolah juga?
01:09Pemerintah berencana mengubah sistem pendidikan dengan memperlakukan kembali penjurusan IPA, IPS, dan bahasa di tingkat SMA.
01:14Nah, perubahan sistem ini diharapkan membuat siswa dapat lebih siap saat seleksi ke perguruan tinggi.
01:21Ini liputannya.
01:22Pemerintah berencana mengubah sistem pendidikan Indonesia, salah satunya menerapkan kembali penjurusan IPA, IPS, dan bahasa di tingkat sekolah menengah atas.
01:36Padahal pada 2022, sistem penjurusan sudah dihapus dengan berlakunya kurikulum merdeka.
01:42Namun, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Muti, menyebut pada tahun ajaran baru 2025-2026, sistem penjurusan bakal kembali berlaku.
01:54Ini bocoran. Jurusan akan kami hidupkan kembali.
01:57Nanti akan ada jurusan IPA, IPS, dan bahasa, kata Mendik Dasmen Abdul Muti pada Jumat 11 April 2025, seperti dikutip kompas.id.
02:07Rencana pemerintah ditanggapi beragam oleh sejumlah siswa.
02:11Saya kurang setuju sih, karena kalau menu itu kan bisa memilih campuran IPS sama IPA.
02:18Nah, kalau jurusan yang akan diadakan itu, seperti IPA, IPS, dan bahasa itu kurang fleksibel.
02:25Secara personal, saya mungkin kurang setuju pada bagian penjurusan IPA, IPS, dan bahasa,
02:30karena dalam permohonan ini lebih kompleks dan lebih fleksibel dalam penentuan mapelnya,
02:36karena setiap menu juga memiliki mapel yang berbeda-beda.
02:38Saya mungkin lebih memilih untuk yang paket-paketan ini,
02:42karena kalau misalkan saya memilih IPA, saya masih mendapat IPS-nya.
02:49Namun, rencana penjurusan IPA, IPS, dan bahasa disambut guru,
02:53karena merasa lebih mudah mengelompokkan siswa dan membuat tugas guru pun menjadi lebih mudah.
02:57Dengan model IPA, IPS, dan bahasa, maka nanti pendistrik, apa isinya,
03:05pembagian tugas guru, itu akan lebih mudah,
03:09dan pengaturan jadwal dan sebagainya memang akan lebih mudah.
03:12Sehingga nanti kebutuhan guru itu relatif tersedia,
03:16karena sudah pasti dari awal ada IPA dan IPS.
03:20Kalau saya setuju-setuju aja.
03:23Kebijakan pendidikan memang dapat berubah sesuai kebutuhan,
03:26namun tetap harus dipastikan,
03:29setiap kebijakan untuk membentuk kualitas siswa yang unggul dan berkarakter.
03:33Tim Liputan, Kompas TV.
03:35Kita akan bahas lebih dalam lagi soal rencana menerapkan kembali sistem jurusan IPA, IPS, dan bahasa di tingkat SMA
03:44bersama sejumlah narasumber yang sudah hadir.
03:46Lewat Zoom ada Wakil Ketua Komisi 10, lalu Hadrian Irvani,
03:50dan ada para orang tua siswa kelas 10 juga ada Ibu Enji,
03:54dan Mas Sogi Indra, dua jam presenter komedian.
03:58Selamat malam.
03:59Selamat malam.
04:00Mas Lalu dan juga ada Mbak Enji.
04:03Sek.
04:03Malam.
04:04Malam.
04:04Malam.
04:05Terima kasih sudah hadir Mas Lalu juga.
04:08Kalau dari, kita tanya dulu deh ya ke...
04:11Orang tua.
04:11Eh orang tua dulu.
04:12Atau ini siswa sebenarnya kelas 10?
04:13Sebenarnya pengennya masih siswa.
04:15Gak bisa bohong.
04:16Tapi lihat sistemnya berubah, sekarang ada rencana penjurusan lagi.
04:22Kalau dari Mas Sogi, oke-oke aja, fine-fine aja.
04:24Sebenarnya membangkitkan trauma ya, jadi ada kecemasan tersendiri.
04:28Karena sebagai angkatan 97 lulus SMA, juga kena IPA-IPS zaman dulu gitu.
04:35Balik lagi ke zaman saya dulu, dimana stigma anak IPA itu lebih...
04:41Pinter?
04:41Levelnya lebih tinggi gitu, kayak level nomor satu gitu.
04:44Karena tadi juga ada kan anak SMA yang bilang, kalau pilih IPA, nanti bisa pilih IPS juga.
04:49Tapi yang IPS kan gak bisa ya.
04:52Kemudian ada bahasa juga zaman dulu gitu.
04:54Nah, kehidupan kita terlalu banyak stigma.
04:58Kalau misalnya itu balik lagi, nambah lagi nih stigma anak IPA-IPS dan yang lainnya gitu.
05:03Sedangkan siswa ini masih punya tantangan sosial yang lainnya.
05:06Jadi, menurut saya, sepertinya anak zaman sekarang, di era sekarang yang begitu sangat luar biasa,
05:15harus punya kesempat yang lebih eksploratif lagi dalam menentukan pelajarannya,
05:21kemudian sesuai dengan minat, bakat, dan potensinya gitu.
05:24Oke.
05:24Kita ke Pak Lalu.
05:26Pak Lalu, sebenarnya apa sih urgensinya?
05:28Kita kurikulumnya dibalikan atau dikembalikan lagi ke penjurusan IPA-IPS dan bahasa, Pak Lalu?
05:33Baik, Mas Abdel.
05:36Jadi, kalau kita melihat sejarah penjurusan SMA ini kan dimulai dari setelah kita merdeka.
05:44Tahun 50, 52, kemudian.
05:46Nah, di 52 itu sudah mulai ada penjurusan.
05:49Ilmu pasti, ilmu sosial, bahasa, budaya.
05:52Jadi, ada empat penjurusan.
05:54Kemudian, seiring dengan waktu tahun 2003 juga, masih kita tetap penjurusan.
06:03Dari 96, kemudian 2003, kita juga masih tetap penjurusan.
06:07Nah, zaman Menteri Nadiem tahun 2022, penjurusan di SMA ini dirubah menjadi kurikulum merdeka.
06:14Tidak penjurusan lagi, tetapi mata pelajaran yang dikelompokkan.
06:17Nah, melihat itu, tentu Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah hari ini sudah melakukan evaluasi.
06:26Dari 2022, 2023, sampai dengan 2024, sampai dikeluarkan Permendikbud Ristek pada saat Pak Nadiem, nomor 12 tahun 2024.
06:37Nah, ternyata Permendikbud Ristek itu, kalau kita lihat dari legalitas formalnya, pendidikan ini kan sudah diatur di Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
06:49Kemudian, turunannya ada PP nomor 17 tahun 2010.
06:55Nah, Permendikbud Ristek ini bertentangan dengan Peraturan Pemerintah nomor 17 tahun 2010.
07:01Di mana di PP nomor 17 tahun 2010 itu dijelaskan bahwa dalam pasal 79, penjurusan di SMA itu dibagi menjadi tiga.
07:12Pertama, IPA, kemudian IPS, dan Bahasa.
07:17Tetapi, yang disampaikan oleh Mas Sogi tadi juga betul bahwa ada stigma atau trauma di kalangan siswa hari ini tentang penjurusan ini.
07:26Di mana anak IPA itu merasa lebih hebat prestasinya dibanding anak IPS maupun Bahasa.
07:36Nah, ini yang terjadi.
07:37Tetapi, dalam sistem yang akan diajukan oleh Mendik Dasman, kenapa penjurusan ini dikembalikan lagi?
07:45Jadi, saya melihat sistem yang diajukan ini kombinasi antara kurikulum Merdeka dengan penjurusan SMA yang sudah dilakukan sebelum-sebelumnya.
07:55Nah, nanti akan dilakukan asesmen bakat dan minat di uluh ketika siswa tersebut baru masuk SMA.
08:05Di situ akan dilihat bakat siswa tersebut apakah di IPS atau Bahasa.
08:12Kemudian, kelas 11 baru dilaksanakan.
08:15Memang, kebijakan ini akan dilaksanakan di tahun ajaran 2025-2026.
08:21Tetapi, jurusan ini dimulai di kelas 11.
08:25Kalau dari Mbak Enji, sebagai orang tua murid kelas 10, deg-degan nggak sih berubah lagi?
08:31Kalau konsep yang tadi dijelasin sama Pak lalu, oke-oke aja nggak dari sisi orang tua?
08:35Sebenarnya sih deg-degan ya, karena kita baru saja belajar pakai kurikulum Merdeka ini sekitar 8 bulan yang lalu.
08:49Jadi, sebelumnya pada waktu SMP kita nggak pakai kurikulum Merdeka.
08:52Nah, ketika kita sudah lagi mulai, sebenarnya bukan sudah, sebenarnya masih mulai beradaptasi, tiba-tiba dirubah lagi.
09:00Jadi, kita khawatirnya tenaga pengajar maupun siswa-siswi yang sekarang sudah terlanjur ada di kurikulum Merdeka baru 8 bulan atau mungkin 1,5 tahun ya, yang kelas 2.
09:13Tidak bisa mengikuti, itu aja sih yang dikhawatirkan.
09:17Iya.
09:18Ke Pak lalu lagi sebentar ya.
09:19Pak lalu memang ini kurikulum Merdeka ini dianggap bertentangan dengan aturan di atasnya.
09:25Tapi, apakah sudah ada evaluasi dari penyelenggaraan selama beberapa tahun ini tentang keberhasilan kurikulum Merdeka ini?
09:33Iya. Jadi, ketika Pak Mendik Dasmen menyampaikan wacana ini, saya termasuk orang yang mengkritisi awalnya.
09:42Iya.
09:42Karena memang kami belum mendapatkan informasi detail terkait dengan kenapa harus kembali lagi ke penjurusan.
09:49Nah, di saat kami diskusi dan dialog dengan beliau-beliau, ternyata paparan data yang dimiliki oleh Kemendik Dasmen hari ini bahwa walaupun kurikulum Merdeka ini dilaksanakan dengan pengelompokan mata pelajaran tertentu, tidak ada penjurusan seperti IPA, IPS, dan bahasa,
10:08Tetapi sekolah-sekolah kita, sebagian besar hari ini tetap mengelompokkan ke dalam IPA, IPS, dan bahasa.
10:17Nah, itu yang terjadi realitanya.
10:19Kemudian yang kedua, dari hasil evaluasi juga bahwa guru-guru kita kalau diterapkan kurikulum Merdeka, mereka mengalami kekurangan jam mengajar.
10:33Nah, ini yang terjadi di beberapa daerah, bahkan di semua daerah ketika melaksanakan kurikulum Merdeka.
10:40Nah, memang ada beberapa sisi-sisi yang hari ini memang menjadi kesulitan bagi siswa-siswi kita untuk beradaptasi.
10:49Tetapi saya melihat konsep baru yang akan diterapkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ini adalah penggabungan.
10:56Kenapa saya bilang penggabungan? Nanti anak IPA boleh mengambil minimal 2 mata pelajaran di IPS.
11:04Begitu juga sebaliknya, anak IPS boleh mengambil minimal 2 mata pelajaran di IPS maupun bahasa.
11:10Nah, jadi penyempurnaannya di situ.
11:11Nah, tujuannya apa? Agar sejak dini dari kelas 11, kelas 12, kita bisa memetakan bahwa bakat siswa-siswi kita ini ketika akan melanjutkan ke perguruan tinggi, tentu sudah bisa terpetakan.
11:29Misalnya anak IPA tentu nanti akan mengambil jurusan yang berkaitan dengan ilmu-ilmu pasti yang ada di jurusan IPA.
11:37Anak IPS tentu akan mengambil penjurusan di perguruan tinggi yang berkaitan dengan IPS.
11:43Begitu juga dengan bahasa.
11:44Dan surpaya membuktikan bahwa 68 persen siswa-siswi kita yang melalui penjurusan ini ketika keterima di perguruan tinggi negeri, mereka ternyata sesuai dengan jurusan pada saat SMA itu.
12:00Dan ketika berkuliah sangat nyaman sekali karena ada kontinuitas dari pelajaran-pelajaran yang mereka dapatkan di SMA, materi yang dapatkan di perguruan tinggi.
12:13Kalau dari Mas Soge ada yang mau ditanyakan langsung ke Pak Lalu dari sisi orang tua murid, ada yang mau ditanyakan nggak soal perubahan sistem ini, soal sistem penjurusan ini?
12:21Ya perubahan sistem ini kalau sebagai orang tua saya ingin mengharapkan informasi detailnya segera kami bisa tahu seperti yang tadi Pak Lalu sampaikan begitu.
12:31Karena sebenarnya apapun nanti aturannya, kami sebagai orang tua kalau boleh saya mewakili, ingin sistem pendidikan yang berpihak kepada kualitas pendidikan yang baik untuk anak.
12:41Begitu, dimana bukan hanya nanti asesmennya itu melihat anak ini jadi IPA, IPS atau bahasa, tetapi asesmennya bisa melihat tipikal anaknya.
12:51Misalnya anak saya setelah di ases oleh konsultan persiapan kuliah dan juga sekolah, anak saya itu tipikalnya adalah realis.
12:59Realis ini harus bekerja dengan hal-hal langsung bendanya ada di depan, kemudian yang praktikal begitu.
13:04Itu bisa langsung melihat cocoknya kuliahnya apa, kemudian nanti kerjanya apa.
13:09Karena jadi kalau sudah tahu basic anaknya seperti apa, sekolahnya happy, kuliahnya happy, mungkin nanti kerjanya juga happy.
13:18Karena tanpa tekanan sosial dimana IPA lebih keren, IPS layer berikutnya dan layer berikutnya.
13:24Jadi intinya saya sih mendukung selama sistemnya ini adalah demi hak pendidikan yang paling baik untuk anak Indonesia.
13:33Pak Lalu ini tidak bisa kita hindari, orang beranggapan setiap ganti menteri, ganti kebijakan, setiap menteri atau setiap pejabat pengen punya legasi sendiri di masa kepemimpinannya.
13:48Apakah ini akan terus berlanjut seperti ini kalau gampang sekali merubah kebijakan dengan kebijakan begitu Pak Lalu?
13:55Ya kami hari ini menegaskan kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa kita harus memiliki peta arah atau peta jalan pendidikan nasional kita.
14:06Nah sesuai dengan Undang-Undang nomor 20, sesuai dengan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
14:11Itu yang harus kita tekankan.
14:13Dan walaupun caranya berbeda, tetapi yang ingin kami katakan bahwa tujuannya harus sama mencerdaskan anak bangsa dan mempersiapkan generasi unggul untuk Indonesia Emas tahun 2045.
14:24Nah itu sudah jelas di dalam peta jalan pendidikan nasional kita.
14:27Nah peta jalan inilah yang tidak boleh dikutak katik, tidak boleh dirubah-rubah walaupun ganti menteri.
14:33Kalau misalnya ganti sistem atau kombinasi sistem, itu akan menjadi suatu hal yang lebih bagus.
14:41Dan kami di Komisi 10 mendorong agar kebijakan yang akan dikeluarkan nantinya oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah ini merupakan penyempurnaan dari kebijakan dari Menteri sebelumnya.
14:53Jadi bukan mengganti secara keseluruhan, tetapi menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang sudah dijalankan oleh Menteri sebelumnya.
15:02Baik dari sisi kesiapan sekolahnya, dari kesiapan gurunya, dan tentu kesiapan siswanya.
15:08Dan jangan lupa bahwa di konsep yang baru ini, kalau dulu penjurusan itu berdasarkan nilai akademik.
15:14Tapi di konsep yang baru ini kami memberikan masukan bahwa sebelum siswa-siswi kita dibagi ke dalam IPA, IPS, dan bahasa harus dilakukan assessment atau uji minat dan bakat siswa itu.
15:28Nah dari situ kenaknya akan dikelompokkan ke jurusan-jurusan tersebut dan disandingkan dengan prestasi akademik.
15:35Nah apakah proporsi assessment ini punya porsi yang besar?
15:39Karena jangan sampai misalnya kata orang tuanya, IPA aja deh IPS aja deh bahasa aja akhirnya anak juga terpaksa.
15:44Kita bahas tapi nanti bisa jadi adis.
15:46Sampai Indonesia malam akhir bukan?
15:47Cing kita ada polling ya sebelum siaran ini, coba Cing bisa bacain tuh.
15:54Ada di platform X soal rencana penjurusan kembali IPA, IPS, bahasa di SMA.
16:00Kita lihat hasilnya adalah Cing-Cing-Cing 80% setuju, banyak banget ya ternyata ya.
16:06Tidak setuju 20%, ini di X ya?
16:10Ya ini yang di X.
16:11Tapi kita bisa lihat alasannya apa kira-kira?
16:13Apakah alasannya? Kita lihat di akun Ed Asham menulis setuju sekali cuma ada perbaikan yang disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan saat ini.
16:23Selain itu fasilitas sekolah yang perlu diperhatikan untuk menunjang pembelajaran.
16:28Iya dengan catatannya tadi itu ya.
16:31Nextnya ada lagi?
16:33Ada Fauzi Badarudin berkomentar setuju, sebenarnya mapel pilihan bebas itu bagus.
16:40Cuma banyak bos sekolah dan orang tua kurang paham menyusun mapel kunci yang sesuai jurusan kuliah peserta didiknya.
16:51Misal kalau mau kuliah akuntansi, siswa sebaiknya mapel pilihannya ekonomi plus matematika biar kuat basicnya.
17:01Oh iya mata pelajarannya ya yang terkait dengan itu.
17:04Nah ada juga yang gak setuju ada akun Adi Mas Rangga gak nulis nih spesifik alasan tidak setujunya dengan penjurusan kembali IPA-IPS.
17:11Tapi bilang lebih baik kurikulum merdeka saja sudah ideal.
17:16Ada juga tadi yang masuk lewat polling di handphone kita ya?
17:18Iya kita juga polling ada.
17:20Yang sing dulu boleh?
17:21Saya lebih banyak tidak setuju.
17:22Oh iya kalau saya tuh setuju misalnya nih ya at Fajar Firdaus Adiparta agree belajar memilih, fokus dan komit sedari dini nih kalau penjurusan.
17:31Ada juga at Livia Elvareta setuju agar lebih terarah ketika belajar sesuai dengan minas siswa.
17:38Kalau yang sing apa aja tuh?
17:40Agree check out my new movies coming out.
17:43Ini ikut-ikutan nih.
17:45Bukan.
17:46Ya ikut-ikutan.
17:47Kok jadi promo disini nih orang.
17:49Iya iya.
17:50Enggak setuju.
17:51Terlalu mengkotak-kotakan.
17:53Tuh.
17:55Terus tidak setuju.
17:57Kayaknya kalau yang tidak setuju masalah mengkotak-kotakan deh.
18:00Lebih banyak.
18:01Mungkin orang-orang lama nih.
18:02Yang gak setuju ya.
18:04Banyak labeling jadi.
18:05Iya labeling benar-benar.
18:06Anak IPA kayaknya lebih unggul dibanding IPS.
18:09Ada juga yang setuju.
18:10Soalnya anak IPA, anak ceweknya cakep-cakep.
18:16Udah survei duluan di ayah.
18:18Udah survei duluan.
18:18Masa ini kebalik justru.
18:20Kebalik gak?
18:22Nah kalau Mbak Enji dari sisi orang tua tuh gimana sih sebenarnya
18:26kalaupun ada jurusan lagi IPA, IPS, bahasa
18:29yang dititipkan sama orang tua tuh apa sih?
18:32Biar dari sisinya anak misalnya.
18:33Mbak udah ngobrol langsung sama anak?
18:35Apa respons anak?
18:35Ya jadi sebenarnya kurikulum Merdeka ini setelah saya menjalani 7-8 bulan
18:47menarik sebenarnya.
18:50Menariknya adalah karena anak-anak dituntut untuk bisa menjadi kreatif.
18:56Belajarnya juga lebih banyak ke praktek dan diskusi.
18:59sehingga anak-anak lebih percaya diri gitu lah.
19:05Gak kayak anak zaman dulu kalau nanya di kelas tuh diresein langsung gitu kan.
19:11Kalau sekarang justru mereka berlomba-lomba itu untuk memberikan pertanyaan gitu ya.
19:16Nah sebenarnya kurikulum Merdeka ini bagus.
19:18Yang kedua,
19:18peminatan empat mata pelajaran yang bisa dikombain antara IPA, IPS, dan bahasa
19:25itu juga bagus juga.
19:26Karena kadang-kadang kita bagus di sosiologi,
19:31juga bagus di biologi,
19:33juga bagus di bahasa Inggris.
19:36Tapi kita gak bagus di ekonomi gitu.
19:38Kita gak bagus di geografi gitu.
19:40Jadi kalau misalnya mungkin kalau memang ada perubahan,
19:44maka perubahan itu harus lebih fleksibel
19:45dan mengikuti perkembangan anak-anak di zaman sekarang.
19:48Nah tentunya kita akan dukung ya.
19:50Karena pasti sesuatu berubah untuk kebaikan gitu ya.
19:54Untuk sesuatu yang lebih baik.
19:56Hanya saja mungkin ya bisa dibuat lebih fleksibel.
20:00Jangan seperti zaman dulu banget gitu.
20:02Dimana ya IPS ya IPS aja,
20:04IPA ya IPA aja gitu.
20:05Karena seperti yang tadi kita bilang,
20:06ada anak jago sosiologi belum tentu dia bagus di ekonomi.
20:11Ya itu tuh.
20:12Jadi yang penting harus sesuai dulu,
20:14gak kayak dulu misalnya kaku IPA.
20:16Harus IPA, IPS sama bahasa Ceng.
20:19Iya.
20:20Sekarang anak kelas 10.
20:21Iya.
20:22Pengen masuk apa?
20:23Jadi...
20:24Di universitasnya biasa anak-anak sekarang udah tahu nih,
20:26umur...
20:27Mau jadi apa?
20:27Kelas 1 udah tahu pengen jadi apa.
20:28Iya.
20:29Jadi hasil kemarin asesmen terlihat bahwa anak saya ini sesuai dengan minat bakatnya di dunia otomotif,
20:38teknikal, dan juga ada sisi komunikasinya.
20:41Jadi sekarang kita sedang eksplor itu.
20:43Dan menurut saya...
20:44Tadi apa aja?
20:45Otomotif?
20:45Ada otomotif, mekanikl, dan juga komunikasi.
20:50Jadi apa?
20:50Kira-kira influencer otomotif jadinya?
20:53Yang pasnya ya?
20:54Influencer sekarang, komunikatif.
20:55Zaman sekarang kan sekarang pekerjaan tidak linier dengan apa yang dia belajar ya gitu.
21:00Jadi itu dia kebebasan seluas-luasnya pada saat sekolahnya senangnya apa,
21:05kemudian nanti bekerjanya apa.
21:07Gak apa-apa juga gitu ya.
21:08Gak apa-apa juga begitu.
21:09Jadi yang penting adalah perjalanan kesananya.
21:13Begitu bisa tidak trauma dalam belajar.
21:17Begitu saya seneng banget tadi Mpa Lalu menceritakan bahwa akan ada adjustment,
21:21kemudian pokoknya ditunggulah informasi detailnya.
21:24Seperti apa supaya orang tua angkatan trauma saya,
21:28karena saya itu trauma, pokoknya harus masuk IPA.
21:30IPA itu keren segala macem.
21:32Waktu itu nilai IPS saya sebenarnya lebih tinggi.
21:35Tapi IPA-nya cukup.
21:36Jadi terpaksa masuk IPA, tekanan sosial.
21:39Terpaksa masuk IPA, oke.
21:41Pada saat tes kuliah, IPC kan, boleh pilih IPA, boleh IPS.
21:45Eh, keterimanya di IPS.
21:47Pada saat masuk, saya bingung,
21:50ini akutansi tuh gimana ya?
21:52Langsung saya menyesal kenapa waktu SMA saya enggak.
21:55Sekalian aja itu ya.
21:56IPA-nya itu.
21:57Jadi saya khawatir kalau balik lagi ke zaman saya seperti dulu gitu.
22:03Jadi seperti tadi kata Mbak Enji,
22:05kalau ada penyesuaian lagi ya Mbak Enji ya.
22:07Mudah-mudahan bisa jadi berkembang,
22:10gitu mengikuti zaman.
22:12Bahkan ya sebenarnya itu di alam bahwa sadar anak-anak IPS,
22:16itu kesel loh sama kita yang udah sekolah lama IPS,
22:21giliran pengen ini harus bersaing juga sama si IPA.
22:23Iya, kenapa ITB tidak di?
22:25Iya, keterima lagi.
22:26Harusnya ITB bikin teknik ekonomi.
22:28Iya, sastra mesin lagi.
22:30Iya, sastra mesin.
22:32Biar bisa masak juga.
22:33Nah kalau ke Pak Lalu, jadi kapan nih diumuminnya?
22:37Mas Ogi, Mbak Enji tadi udah nunggu-nunggu
22:39biar tahu apa yang harus disiapkan
22:41dan proporsi untuk asesmennya itu sebesar apa sih?
22:45Ya, jadi insya Allah minggu depan kami akan rapat kerja
22:49dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah
22:51untuk beliau paparkan lebih detail ke semua anggota Komisi 10.
22:56Nah disitulah nanti kita akan segera menyampaikan kepada beliau
23:00ketika kebijakan ini sudah kita sama-sama sepakati
23:04dan kebijakan ini merupakan perbaikan dari kurikulum-kurikulum
23:08atau kebijakan-kebijakan sebelumnya
23:10maka tentu kita akan persilahkan untuk segera diumumkan
23:13segera disosialisasikan
23:15agar para orang tua-orang tua dari siswa-siswa kita ini
23:20lebih cepat memahami
23:22tidak hanya mendengar hanya dari bungkusnya saja
23:26tidak hanya mendengar informasi-informasi sebagian
23:29tetapi harus detail.
23:31Nah tapi kami meyakini bahwa langkah yang diambil oleh
23:34Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah
23:37setelah menjelaskan kepada kami di pimpinan Komisi 10
23:40ya tentu itu merupakan perbaikan dari kurikulum-kurikulum sebelumnya
23:44perbaikan dari kurikulum merdeka
23:46dan kombinasi
23:48jadi mana yang baik di kurikulum merdeka
23:50dilanjutkan di penjurusan ini
23:52mana yang kurang disempurnakan
23:53nah prinsipnya begitu
23:54Insya Allah ini yang terbaik hari ini untuk bangsa kita
23:58yang terbaik untuk putra-putri kita
24:00terutama yang akan masuk ke dalam SMA tahun pelajaran 2025-2026
24:07nah assessment itu Mbak Friska
24:09tentu kami tekankan betul pada saat di kelas 10
24:13untuk agar betul-betul dilaksanakan
24:15betul-betul dilaksanakan secara objektif
24:18sehingga seperti tadi yang Mas Ogi bilang
24:21bahwa anak-anak kita tidak akan bingung
24:23sesuaikan aja ketika nanti bakatnya di teknik
24:27maka dia harus mengambil jurusan IPA
24:29jadi sesuai dengan apa minatnya juga dan butuhannya
24:33seperti itu
24:36itu yang kami selalu tekan
24:37selalu dalam waktu diumumkan
24:39dan dari sisi orang tua murid
24:41singkat-singkat saja Mbak Enji
24:43dan Mas Ogi ke Mbak Enji dulu
24:44apa sih yang dititipkan ke pemerintah DPR
24:46soal ini perubahan sistem ini
24:47Mbak Enji silahkan
24:51ya harapannya sih
24:55guru ya terutama tenaga pengajar
24:59dan siswanya benar-benar sudah siap
25:00karena yang tadi kita bahas ya
25:03bahwa sebenarnya kurikul Merdeka ini
25:06kita juga masih dalam beradaptasi
25:08tiba-tiba dirubah lagi
25:09ya butuh lagi strategi baru ya
25:12untuk mencapai yang kita mau
25:14karena kan sekarang dari kelas 10 aja
25:15kita sudah mulai menyusun strategi
25:17kita mau masuk apa dan melalui bagaimana
25:19jadi disiapkan gurunya dan siswanya
25:23jangan mendadak dan dalam perencanaan yang matang
25:25itu sih harapannya
25:26Mas Ogi apa yang mau di
25:28kembali lagi bahwa
25:30apapun kebijakannya
25:31saya sangat berharap sekali
25:32sangat berpihak kepada
25:34kualitas pendidikan yang baik
25:36untuk seluruh anak Indonesia
25:37itu saja sih
25:39ini sekarang sih memang kayak ada jarak
25:41antara Mas Ogi sama saya
25:42padahal sekolahnya
25:44anaknya satu sekolah sama gue
25:45oh beneran sekolah ya
25:46tapi sama lah
25:50kecemasan orang tua yang jelas
25:51apapun sistemnya kan
25:53yang penting matang
25:54gurunya siap
25:55siswanya siap
25:56buat kebaikan
25:56sama orang tuanya juga siap
25:57saya lupa itu
25:58betul
25:58karena kerjasamanya orang tua
26:00sekolah dan juga siswanya
26:01ya kita tunggu nih
26:03pengumumannya
26:04terima kasih banyak Pak Lalu
26:05terima kasih Mas Ogi
26:06terima kasih juga Pak Lalu
26:08terima kasih Mbak Eji
26:09dan ini jadi akhir
26:11sampai Indonesia malam akhir
26:12Pekan kali ini
26:13kita pamit liat sih
26:14kita pergi untuk kembali
26:16weh