Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 6 hari yang lalu
KOMPAS.TV - Silih berganti menteri-menteri Prabowo bertandang ke rumah Jokowi semakin memicu beragam tafsir. Meski mengaku hanya bersilaturahmi hari Lebaran, tetapi adanya ucapan-ucapan para menteri yang mengakui Jokowi masih atasan mereka menimbulkan keraguan akan loyalitas para menteri kepada Presiden Prabowo.

Kita bahas bersama Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Dahnil Anzar Simanjuntak dan Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno.

Baca Juga Isu "Matahari Kembar" Usai Menteri Sowan ke Jokowi, Begini Pernyataan Bahlil Hingga Zulkifli Hasan di https://www.kompas.tv/nasional/587333/isu-matahari-kembar-usai-menteri-sowan-ke-jokowi-begini-pernyataan-bahlil-hingga-zulkifli-hasan

#jokowi #prabowo #menteri #mataharikembar

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/587335/isu-matahari-kembar-di-indonesia-adi-prayitno-kabinet-hari-ini-hampir-separuhnya-jokowi-s-man
Transkrip
00:00Silih berganti Menteri-Menteri Prabowo bertandang ke rumah Jokowi semakin memicu beragam tafsir.
00:07Meski mengaku hanya bersilaturahmi di hari lebaran, tapi adanya ucapan-ucapan para menteri yang mengakui Jokowi masih atasan mereka,
00:15menimbulkan keraguan akan loyalitas para menteri kepada Presiden Prabowo.
00:19Kami diskusikan ini bersama anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Daniel Anzar Simanjuntat dan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno.
00:26Assalamualaikum semuanya, selamat sore.
00:28Waalaikumsalam
00:30Terima kasih semuanya sudah mau bergabung bersama kami dalam diskusi kali ini.
00:35Saya mulai dari Mas Adi dulu kalau begitu.
00:37Mas Adi, sejauh cermatan Anda banyak menteri-menteri era pemerintahan Jokowi sampai tanggal 15 kemarin,
00:44Bu Khofifah pun datang bertandang ke rumah Pak Jokowi sampai ada diksi.
00:48Oke lah, bahwa ini dianggap sebagai momen untuk silaturahmi lebaran.
00:53Tapi sampai keluar kata Jokowi masih bos saya, itu menurut Anda tepat atau tidak?
00:58Ya, saya kira dua hal.
00:59Pertama, kalau persoalan silaturahmi politik, saya kira tidak ada persoalan apapun.
01:04Biasanya tokoh-tokoh kunci, seperti mantan Presiden ataupun ketemu-ketemu partai.
01:09Biasanya kalau dalam momen lebaran dan idul fitri,
01:13memang seringkali digunjungi oleh mereka yang disebut sebagai anak buahnya atau mantan orang yang pernah dibesarkan, kira-kira begitu.
01:20Tapi yang menjadi persoalan yang cukup serius itu, yang ini per hari ini kemudian menjadi perdebatan yang agak relatif,
01:27agak sedikit tegang lah kira-kira begitu, ketika ada menteri yang mengatakan Pak Jokowi juga adalah bosnya.
01:33Ini adalah satu statement yang dianggap offside, itu statement yang kemudian dianggap tidak etis,
01:39karena sejatinya seorang menteri itu bosnya cuma satu, yaitu Presiden Republik Indonesia Pak Pratuh Subianto.
01:46Jadi dalam konteks itulah sepertinya publik ini menunggu sebenarnya sikap resmi dari istana,
01:52terutama untuk menjaga kewibawaan di istana, bahwa para menterinya itu memang harus tegak lurus
01:57dan kepatuhannya itu kepada Presiden Republik Indonesia, bukan kepada yang lain.
02:02Kan di situ sebenarnya Mas Tipal yang paling penting, artinya apa sekalipun menteri ini secara praktik punya bos lain di luar Pak Prabu Subianto,
02:11tapi tidak perlu juga kan secara eksplisit disebutkan bahwa bos mereka saat ini misalnya Pak Jokowi ataupun yang lain.
02:19Kalau kita mau jujur sebenarnya, menteri-menteri dari partai politik, mereka juga punya bos lain di luar Pak Prabu,
02:25siapa bosnya adalah ketemu-temu partai, tapi mereka itu kan tidak pernah secara eksplisit menyebut ketum itu
02:31adalah sebagai bos mereka.
02:34Itulah yang kemudian ketika pejabat publik, menteri, wakil menteri saat ini adalah anak bosnya Pak Prabu Subianto,
02:41publik hanya ingin menilai bahwa satu-satunya bos yang ingin disebut oleh mereka hanyalah Presiden, bukan yang lain.
02:48Nah yang ketiga sebenarnya, kalau mau jujur, dulu kan banyak sekali orang yang marah.
02:53Ketika Jokowi jadi Presiden dua periode masih disebut sebagai petugas partai oleh PDIP.
02:58PDIP kan dimarahi, PDIP dibully, itu tidak pantas.
03:01Sekalipun publik tahu bahwa Jokowi adalah PDIP, per hari ini mestinya istana mungkin perlu juga marah
03:09dan menegur menteri-menteri yang masih menganggap ada bos lain di luar Pak Prabu Subianto.
03:14Jangan ada kesan bahwa pemerintahan dan kekuasaan hari ini itu masih ada bayang-bayang dari pemerintah-pemerintahan seluruhnya.
03:20Ini yang saya kira sebut sebagai otoritas bahwa Presiden Republik Indonesia hari ini Pak Prabu adalah doan and only
03:26yang mendapatkan matat di mana para anak buahnya, menteri, wakil menteri, kepala badan adalah yang kemudian tengah lurus kepadanya.
03:34Maka sejauh mana Gerindra mencermati pernyataan masih jadi bos saya, Pak Jokowi itu oleh beberapa menteri.
03:39Pak Budi Gunadi bilang begitu, Pak Trang juga bilang begitu.
03:43Gimana ngeresponnya Bang Daniel?
03:45Mas Afan pertama begini, kalau kemudian para menteri itu menghormati Presiden-Presiden sebelumnya
03:55itu memang harus, itu yang diajarkan atau dicontohkan oleh Presiden Prabowo
04:03bahwasannya kita harus menghormati kontribusi dan peran pemimpin-pemimpin sebelum kita semuanya
04:13dan itu juga dilakukan dan dicontohkan oleh Pak Prabowo.
04:17Kemudian kedua terkait dengan silaturahim para menteri ke Pak Jokowi
04:24ya itu memang baiknya begitu.
04:27Artinya mereka datang ke mantan-mantan Presiden bersilaturahim
04:33mendengarkan nasihat dan sebagainya.
04:35Jadi terkait dengan itu Pak Prabowo justru mengendos mereka untuk melakukan banyak silaturahim
04:43kemudian ketiga, kalau kemudian dari kegiatan-kegiatan tersebut diterjemahkan sebagai
04:53tadi ada matahari kembar, itu kan publik berusaha beberapa pihak berusaha menggiring ke situ
05:03karena ada komunikasi yang agak tidak tepat.
05:08Mungkin begitu karena ada celah tapsir terhadap statement para menteri
05:15itu kan kemudian jadi tapsir yang bisa dikembangkan oleh Mas Adi dan kawan-kawan maupun publik.
05:22Jadi kalau kemudian ada yang bilang bahwa jangan sampai ada matahari kembar,
05:26PKS kan sudah mengingatkan begitu Bang Mardani, bahkan ada yang bilang loyalitasnya dipertanyakan
05:30dengan Pak Prabowo, para menteri ini dengan arahan dari Pak Prabowo.
05:33Berlebihan kalau begitu menurut Anda Bang Daniel?
05:36Dipastikan tidak akan pernah ada matahari kembar
05:39dan Pak Prabowo sepenuhnya adalah Presiden Republik Indonesia,
05:44Pak Prabowo tentu akan memimpin sepenuhnya.
05:47Jadi statement atau dugaan ada matahari kembar tidak tepat.
05:54Tapi memang yang harus diingatkan selalu kepada seluruh anggota Kabinet Pak Prabowo
06:01dan itu yang juga selalu diingatkan oleh Presiden adalah
06:05perbaiki cara komunikasi, perbaiki cara memproduksi narasi.
06:12Karena cara berkomunikasi dan memproduksi narasi itu
06:16akan membuka peluang, tafsir, macam-macam.
06:20Nah itu yang harus dihindarkan.
06:22Jadi kalau pun ada yang salah di silaturahim
06:28atau di pertemuan-pertemuan,
06:32itu tentu adalah cara menyampaikan komunikasinya.
06:36Jadi yang kemudian membuka tafsir macam-macam
06:40dan memberikan kesempatan kepada Mas Hadi dan publik itu
06:44untuk memberikan tafsir yang kira-kira merugikan semua Pak Prabowo
06:53ataupun merugikan Menteri-Menteri Presiden Republik Indonesia.
06:55Nah Mas Hadi, tidak ada matahari kembar.
06:57Loyalitas masih terjaga, bagaimana tuh?
07:00Ya saya kira Bang Dhanili cukup hati-hati statementnya.
07:03Padahal yang ditunggu publik adalah misalnya Gerinra Marah, Istana Marah.
07:07Tidak sepantasnya seorang Menteri itu menyebut bos lain di luar Prabowo Subianto.
07:11Betul bahwa ada bos lain, tapi tidak secara eksplisit mestinya itu disebutkan.
07:16Itulah yang saya sebutkan sebenarnya Mas Tipal.
07:19Saya kira Menteri-Menteri dari partai,
07:21mereka masih mengaget ketua mereka itu adalah bos mereka.
07:23Tapi kan tidak pernah diungkapkan sebagai sebuah bos.
07:26Artinya publik memahami kok kabinet hari ini,
07:30kabinet merah putih itu kan hampir separuh adalah
07:32Joko Wisman.
07:34Semua orang tahu, tapi kan cukup hanya ditunjukkan dengan
07:36silatur rahmi, gestur tubuh,
07:38ngobrol-gobrol tanpa harus secara tegas misalnya,
07:42disebutkan bahwa Pak Jokowi masih adalah bosnya.
07:44Inilah yang saya sebutkan, pejabat publik itu
07:47statement-statementnya memang harus hati-hati.
07:49Jangan sampai menimbulkan tafsir dan kegaduhan.
07:52Karena kalau maju-jur,
07:54politik kita itu kan soal persepsi.
07:56Politik itu kan soal tafsir.
07:58Dan per hari ini, ketika ada dua menteri mengatakan,
08:01masih ada bos lain di luar Pak Prabowo Subianto,
08:04wajar kalau kemudian istilah matahari kembar ini muncul.
08:07Per hari ini, itu pun juga masih kuat.
08:09Artinya apa?
08:10Dihawatirkan perspektif semacam ini akan mengalir kemana-mana.
08:14Bukan hanya soal matahari kembar,
08:16tapi bahwa kekuasaan hari ini,
08:19pemerintah hari ini,
08:20itu tidak bisa dilepaskan dari anasir-anasir,
08:23dari mantan-mantan presiden sebelumnya.
08:25Efeknya jangka pendek menengah panjangnya
08:26bakal gimana menurut Anda, Mas Hadi?
08:28Ini soal kewibawaan sebenarnya.
08:31Kewibawaan istana,
08:32kewibawaan pemerintah,
08:33dan kewibawaan presiden.
08:35Janganlah para pembantu mereka
08:36masih menganggap ada bos lain di luar pemerintah.
08:39Itulah yang saya sebutkan.
08:41Kalau maju-jur,
08:41kita melihat bagaimana perkembangan publik
08:43per hari ini adalah sikap,
08:45misalnya teguran,
08:46ataupun statement-statement
08:47yang mengingatkan kepada para menteri
08:49supaya hal-hal yang semacam itu
08:51tidak terulang.
08:52Karena apapun judulnya,
08:53sesuai dengan konstitusi,
08:55para menteri dan wakil menteri,
08:57plus kapal badan adalah mereka
08:58sebagai pembantu presiden.
09:00Itu artinya apa?
09:01Presiden adalah do-one and only,
09:02satu-satunya bos.
09:04Tidak ada bos-bos yang lain
09:05yang mestinya muncul di luar itu.
09:07Jadi di situ saja sih sebenarnya.
09:09Makanya tidak mengherankan.
09:11Ini istana sampai hari ini adem ayem.
09:14Saya sebenarnya termasuk,
09:15berharap Bang Dahnil ini agak galak.
09:18Supaya hal-hal yang semacam itu
09:20tidak terulang.
09:21Jangan sampai hal-hal yang sifatnya
09:23menimbulkan kegaduhan,
09:25itu justru menimbulkan persepsi
09:27yang kurang baik terhadap
09:28pemerintahan ini.
09:29Oke, karena Bang Nali udah senyum-senyum
09:32kayaknya mau menanggapi ini.
09:33Jadi apakah Pak Prabowo bakal menanggapi
09:35pernyataan para menteri itu?
09:38Sebenarnya sudah galak.
09:39Kalau galaknya itu adalah
09:41seperti yang disampaikan oleh
09:43Pak Prabowo
09:44kepada seluruh pejabat publik.
09:47Baik itu menteri,
09:48wakil menteri,
09:49kepala badan,
09:50wakil kepala badan.
09:51Hati-hati dengan komunikasi publik.
09:55Hati-hati ketika menyampaikan pesan.
09:58Dan itu sudah diwanti-wanti oleh Pak Prabowo
10:01berulang kali.
10:03Jangan teledor memproduksi narasi.
10:06Artinya,
10:07apa kalau kemudian
10:09diulangi,
10:11kemudian ada
10:12kesempatan tadi
10:14memunculkan tafsir
10:15dan persepsi
10:16yang macam-macam.
10:18itu tentu merugikan
10:19Pak Prabowo
10:21sebagai Presiden
10:22Republik Indonesia.
10:23Jadi kalau di
10:24apa,
10:26kalau berharap
10:27misalnya
10:28apa yang salah
10:30misalnya dari
10:31dari
10:32apa, sikap
10:33dan narasi tersebut ya
10:34tadi itu kurang hati-hati.
10:36Dan
10:36yang jelas
10:38tentu
10:39Pak Prabowo
10:41kemudian kami
10:42di Partai Gerindra
10:43berkeyakinan
10:44tidak ada
10:45matahari kembar,
10:46tidak ada
10:47orang yang bisa
10:48mengintervensi
10:49Presiden Republik Indonesia
10:51dalam hal ini adalah
10:52Pak Prabowo Subianto.
10:54Kalau menurut Anda
10:55Mas Hadi singkat saja
10:56perluka ada penegasan
10:57dari Pak Prabowo
10:58atas pernyataan dari
10:59para menteri ini?
11:00Ya, sekalipun
11:01bukan Pak Prabowo
11:02saya kira adalah
11:03orang-orang istana
11:04yang sangat otoritatif
11:05yang selama ini
11:06identik dengan Presiden.
11:07Mungkin Pak Dasko
11:08mungkin Pak Ahmad Muzani
11:10mungkin juga adalah
11:11pimpinan-pimpinan penting
11:12yang ada di koalisi
11:13untuk mengingatkan
11:14janganlah hal yang
11:15semacam ini
11:16terulang lagi
11:17karena ini akan
11:18menimbulkan kontroversi
11:19dan kegaduhan.
11:20Jadi sekali lagi
11:21kewibawaan soal
11:22pemerintah hari ini
11:24itu kan dipertarungkan
11:25jangan ada kesan
11:26masih bisa diintervensi
11:27oleh pihak-pihak lain
11:29di luar kekuasaan hari ini.
11:31Ingat
11:31mandat Presiden terpilih
11:32adalah satu-satunya
11:33orang yang kemudian
11:35sangat layak
11:35disebut sebagai bos
11:36bukan kepada yang lainnya.
11:39Saya kira di situ
11:39Mas Tifal
11:40jadi semoga
11:41Bang Dhanil
11:41bisa mendengarkan
11:42suara publik semacam ini
11:44sehingga ada feedback
11:45ada masukan
11:46ya ditegurlah
11:47Bang Dhanil
11:48supaya tidak terulang.
11:50Baik
11:50Mas Adip Rahidno
11:51Bang Daniel Lansansi Manjuntak
11:52terima kasih sudah
11:53berdiskusi bersama kami
11:54Selamat sore semuanya
11:55Assalamualaikum
11:55Assalamualaikum
11:56Terima kasih.

Dianjurkan