Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 12/4/2025
BANDUNG, KOMPAS.TV - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia mengutuk keras kasus pemerkosaan yang dilakukan dokter PPDS kepada tiga korbannya di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung.

Ketua Umum PB IDI menilai, lemahnya pengawasan rumah sakit menjadi salah satu faktor peristiwa ini terjadi, sehingga yang harus mendapat sanksi tak hanya pelaku, tetapi juga rumah sakit.

Baca Juga Fakta Baru! Dokter Pemerkosa Pasien Gunakan 5 Jenis Obat Bius untuk Lumpuhkan Korban di https://www.kompas.tv/regional/586369/fakta-baru-dokter-pemerkosa-pasien-gunakan-5-jenis-obat-bius-untuk-lumpuhkan-korban

#dokterppds #pemerkosaan #rshs

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/586371/kasus-dokter-perkosa-3-korban-di-rshs-bandung-pb-idi-pengawasan-lewah-rs-harus-disanksi
Transkrip
00:00Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia mengutuk keras kasus pemerkosaan yang dilakukan dokter PPDS kepada tiga korbannya di rumah sakit Hasan Sadikin, Bandung.
00:10Ketua Umum PBID menilai lemahnya pengawasan rumah sakit menjadi salah satu faktor peristiwa ini terjadi.
00:17Sehingga yang harus mendapat sangsi tak hanya pelaku, tapi juga rumah sakit.
00:22Saya pernah jadi Diriktur Rumah Sakit. Semua SOP itu harus ada orang lain, tidak boleh sendiri.
00:27Ada yang lebih tinggi.
00:29Walau apa seniornya atau perawat atau yang lainnya itu harus ada.
00:33Obat itu dari mana dia dapatnya itu harus tahu.
00:36Itu adalah standar tertinggi keselamatan pasien.
00:40Jadi saya kira, saya nggak tahu ini pelanggaran SOP, ini harus, saya kira harus diberi sangsi tidak hanya yang bersangkutan,
00:47tapi yang membiarkan, kalau di rumah sakit kan banyak.
00:52Menurut saya iya, pengawasannya kurang melekat ya.
00:56Harusnya, ya mohon maaf yang namanya rumah sakit kan seperti itu.

Dianjurkan