Mengungkap Teror Peretas Akun dan Situs

  • 4 tahun yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Peretasan akun media sosial para tokoh, aktivis, hingga situs web media konvensional marak terjadi bekalangan ini.

Pada 19 Agustus 2020, akun Twitter pribadi milik Pandu Riono diretas pihak tak dikenal.

Dalam unggahannya, terdapat kata-kata bernada yang tidak biasanya dibagikan Pandu. Selain itu, dalam unggahan juga ada foto Pandu bersama seorang perempuan.

Pandu Riono yang dikonfirmasi kompas.com membenarkan bahwa akun twitternya telah diretas orang.

Pandu Riono yang merupakan epidemiolog Universitas Indonesia, dan kerap mengkritisi kebijakan dan aturan pemerintah terkait penanganan pandemi Covid-19.

Terakhir, Pandu mengkritik penelitian Unair dengan BIN dan TNI AD, yang mengklaim sebagai obat Covid-19 pertama di dunia.

Pandu menyebut obat buatan Unair dan dua lembaga negara itu, belum diregistrasi uji klinis oleh badan kesehatan dunia atau WHO.

Secara terpisah, situs tempo.co juga mengalami peretasan pada Jumat, 21 Agustus 2020, diduga dilakukan oleh akun Twitter bernama @xdigeeembok.

Pemimpin Redaksi tempo.co Setri Yasra, dikutip dari laman tempo.co, menyatakan, situs Tempo diretas dua kali. Pertama, tidak bisa diakses dengan layar putih. Kemudian, situs berubah menjadi warna hitam dan ada iringan lagu gugur bunga selama 15 menit.

Direktur eksekutif amnesty international indonesia, usman hamid, mengatakan, peretasan akun twitter pribadi Ahli Epidemiologi UI Pandu Riono dan laman berita tempo.co merupakan pelanggaran atas kebebasan berekspresi.

Usman menyoroti kedua kasus peretasan ini berhubungan dengan kritikan atas kebijakan pemerintah. Menurut Usman, seperti dikutip kompas.com, peretasan akun Twitter pribadi Pandu Riono dan laman berita tempo.co ini dapat dilihat sebagai pembungkaman kritik. Dan jika ini benar, maka jelas pelanggaran HAM telah terjadi.



Dianjurkan